Geografis
Letak dan Luas Wilayah Secara geografis Kabupaten Badung terletak
antara 08 derajad 14'17"-08 derajad 50'57" Lintang
Selatan dan 115 derajad 05'02"-115 derajad 15'24"
Bujur Timur dengan luas wilayah 418,52 Km2 atau sekitar 7.43
persen dari daratan pulau Bali dan terbagi atas empat wilayah
Kecamatan. Dari luas wilayah tersebut 36,44 persen ditempati
Kecamatan Kuta, 27,48 persen Kecamatan Petang sedangkan dua
Kecamatan lainnya mengambil bagian berkisar 16-20 persen.
Musim, Seperti halnya keadaan musim di Indonesia
dikenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan antara
lain dipengaruhi adanya arus angin yang melintasi suatu daratan
serta banyak tidaknya kandungan uap air. Musim penghujan di
Kabupaten Badung tahun 1997 terjadi pada awal tahun hingga Bulan
Februari kemudian musim kemarau terjadi pada bulan Maret-Desember.
Walaupun diantara bulan tersebut masih terdapat curah hujan
namun angkanya relatif kecil
Suhu dan Kelembaban, perbandingan suhu udara selama tahun 1997
tidak terlalu berbeda baik dilihat dari keadaan suhu maksimum
dan minimumnya maupun dihubungkan suhu normal rata-rata 20 tahun
yang lalu. Ini berarti keadaan suhu yang dialami Kabupaten Badung
sampai tahun 1997 hampir sama. Suhu maksimum tertinggi terjadi
pada Bulan Desember 32,7 derajad celcius berbeda hanya 1,4 derajad
celcius dari suhu normal 31,3 derajad celcius dan angka terendah
berada bulan Juli 29,2 derajad celcius. Suhu minimum angka puncak
25,9 derajad celcius terdapat bulan Desember dan terendah 22,5
derajad celcius di bulan Agustus dengan perbedaan 1,0 derajad
celcius dibanding angka normal. Kelembaban udara berkisar 80%-83%
berada pada bulan Pebruari, September -Desember dan semuanya
berada di atas angka normal sedangkan kelembaban berkisar antara
77%-79% terjadi ada bulan Januari, Maret hingga bulan Agustus
dan semua berada di bawah angka normal, kecuali bulan Agustus
di atas angka normal.
Curah Hujan Mengetahui perkembangan curah hujan
dapat dimanfaatkan dalam merencanakan usaha pertanian karena
air hujan adalah salah satu faktor pendukung bagi kehidupan
tanaman. Angka curah hujan relatif besar terdapat pada bulan
Januari- dan Februari dengan angka curah hujan 577 mm-548 mm
jauh meningkat dibandingkan angka normal. Kemudian mulai Bulan
Maret-Desember terlihat penurunan curah hujan cukup drastis
terutama pada Bulan Nopember dan Desember.
Pemerintahan
Jumlah Desa dan Banjar Sampai keadaan tahun 1997 jumlah Desa
dan Banjar tidak berubah yaitu 40 buah Desa Dinas dan 117 buah
Desa Adat. Kemudian jumlah Banjar Dinas 416 buah dan 498 buah
merupakan Banjar Adat. Untuk keperluan kegiatan Statistik, wilayah
Kab. Badung dibentuk menjadi 215 wilayah pencacahan (Wilcah)
biasa dan 2 wilayah khusus
Klasiffikasi Desa Desa diklasifikasikan atas Daerah
Urban (perkotaan) dan daerah Rural (Pedesaan) masing-masing
tercatat 3 buah desa kota dan 37 buah pedesaan. Bila dilihat
di masing-masing Kecamatan untuk Kecamatan Abiansemal dan Petang
tidak mempunyai Desa Urban. Sedangkan untuk Kecamatan Kuta terdapat
2 buah Desa Urban dan Mengwi sebanyak 1 buah. Di Kabupaten Badung
seluruhnya sudah berkatagori Desa Swasembada. 2.3 Kader PKK
Jumlah kader PKK tahun 1997 secara umum mengalami kenaikan sekitar
21,49 persen dari tahun sebelumnya. Besarnya kenaikan tersebut
sebagian terbanyak dipengaruhi oleh kenaikan Kecamatan Abiansemal
68,92 persen disusul Kecamatan Mengwi, dan Petang masing-masing
13,75 persen, 4,17 persen. Sementara Kecamatan Kuta hanya 1,11
persen.
Keanggotaan DPRD Jumlah keanggotaan DPRD Kabupaten
Badung tahun 1997 berjumlah 30 orang anggota, 76,67 persen diantaranya
anggota dari fraksi ABRI sekitar 20,00 persen dan dari Fraksi
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) 3,33 persen sementara dari
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum ada wakilnya. (Disajikan
pada tabel II.4). 2.5 Pertanahan Data permohonan hak bangunan
tanah atas tanah Negara disajikan pada tabel II.7 dan ijin pemindahan
hak atas tanah yang terdaftar pada Badan Pertanahan Kabupaten
Badung disajikan pada tabel II.8. Pada tabel II.7 terlihat jumlah
pemohon tahun 1997 tercatat 151 pemohon atau naik 164,91 persen
dibanding tahun 1996 dengan luas sebanyak 1 326 773 meter persegi
(turun 21,13 persen). Dari jumlah permohonan yang masuk baru
difatwakan ke kredit sekitar 135 pemohon dengan luas 1 045 007
meter persegi. Sementara kegiatan penyelesaian jual beli tanah
dilakukan oleh masyarakat cukup besar yaitu berjumlah 2 718
pemohon dengan luas 2 591 132 meter persegi seluruh pemohon
diijinkan, dan permohonan hibah dalam tahun 1997 tidak ada pemohon
masuk.