Letak Geografis
Karangasem merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Bali yang
terletak di belahan Timur pulau Bali membentang dari arah Barat
ke Timur, tepatnya pada 8 09 30 - 8 28 02 LS dan 114 25 33-114
56 38 BT dengan luas wilayah 84 180 Ha
Musim dan curah hujan Di Kabupaten Karangasem dikenal dengan
dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Keadaan ini tidak
jauh berbeda dengan keadaan musim yang terjadi di Indonesia
yang pada umumnya dipengaruhi oleh arus angin yang bertiup di
Indonesia. Pada bulan Juni sampai September arus angin bertiup
dari Australia dan tidak mengandung air, hal ini mengakibatkan
musim kemarau di Indonesia. Sebaliknya pada Bulan Desember sampai
Maret arus angin banyak mengandung uap air karena berasal dari
Asia dan samudra Fasifik setelah melewati beberapa lautan melintasi
daerah Indonesia menuju ke benua Australia. Pada bulan-bulan
ini biasanya terjadi musim hujan. Curah hujan sangat dipengaruhi
oleh keadaan iklim geografis dan perputaran arus udara. Oleh
karena itu jumlah curah hujan sangat beragam menurut bulan dan
letak stasiun pengamat. Untuk tahun 1997 rata-rata curah hujan
yang terbanyak terjadi di Jembrana pada bulan Januari (255 mm)
dan rata-rata hari hujan terbanyak pada bulan Februari yaitu
14 hari.
Pertahanan Sipil Pembangunan Nasional akan dapat berjalan dengan
baik apabila didukung oleh stabilitas nasional yang mantap dalam
wujud keamanan. Kemudian keamanan yang mantap tersebut tidak
dapat dilaksanakan oleh kekuatan militer saja tanpa dukungan
partisipasi dari rakyat (hansip). Untuk tahun 1997 jumlah personil
Hansip di Kabupaten Karangasem sebanyak 2795 orang, terdiri
dari 1881 Linmas, 546 rang Kamra, dan 398 wanra. Jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya jumlah Hansip di Kabupaten Jembrana
bertambah sebanyak 610 orang (27,9%).
kembali ke atas
Pemerintahan Umum
1. Pembangunan Proyek Prasarana Desa Pada prinsipnya tujuan
pembangunan itu adalah untuk mempercepat tercapainya kesejahteraan
masyarakat. Namun dengan keterbatasan dana yang ada maka diperlukan
skala prioritas. Untuk tahun 1997 banyaknya proyek prasarana
yang dikelola oleh Kantor Pembangunan Desa Kabupaten Jembrana
sebanyak 102 buah proyek dengan skala prioritas pada pembangunan
proyek yang bersifat ekonomi berkembang. enduduk,
tenaga kerja, dan transmigrasi
2. Tenaga Kerja Munculnya masalah ketenagakerjaaan di kota-kota
Indonesia adalah sebagai akibat adanya urbanisasi di negara-negara
berkembang tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi. Keadaan
ini cenderung menimbulkan masalah ketenaga kerjaan. Untuk tahun
1997 jumlah angkatan kerja yang dilatih oleh KLK Jembrana sebanyak
640 orang terdiri dari latihan ketrampilan institusional 128
orang dan latihan ketrampilan non instansional sebanyak 512
orang.
3. Transmigrasi Salah satu upaya pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat adalah melakukan penyebaran
penduduk secara merata melalui transmigrasi. Untuk tahun 1997
jumlah penduduk yang bertransmigrasi adalah 1239 orang berasal
dari Kecamatan Negara 432 orang, Kecamatan Melaya 498 orang,
Keamatan Mendoyo 163 orang, dan Kecamatan Pekutatan 146 orang.
Kalau dibandingkan dengan keadaan tahun 1996 jumlah transmigrasi
dari Kabupaten Jembrana mengalami penambahan sebanyak 215 orang
(21%). kembali ke atas
Sosial
1. Pendidikan dan Kebudayaan Dalam upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa, pemerintah maupun swasta telah banyak mendirikan sekolah-sekolah
dari daerah perkotaan sampai ke daerah pedesaan. Untuk tahun
1997 jumlah dan jenis sekolah yang ada di Kabupaten Karangasem
yaitu : SD sebanyak 217 buah, SMTP sebanyak 39 buah, dan SLTA
sebanyak 22 buah. Kalau jumlah murid yang terdaftar tahun 1997
dibandingkan dengan jumlah murid tahun 1996 per jenis sekolahnya,
maka akan dapat diketahui bahwa tahun 1997 jumlah murid SD berkurang
909 orang (3,2 %), SMTP berkurang 4244 orang (27,53%) dan SLTA
bertambah 107 orang (1,45%).
2. Kesehatan Pembangunan suatu negara akan berjalan
dengan baik jika didukung oleh masyarakat yang sehat dan sejahtera.
Untuk itu Pemerintah bersama-sama pihak swasta mendirikan fasilitas
kesehatan sampai ke pelosok desa. Untuk tahun 1997 jumlah fasilitas
kesehatan berupa Puskesmas 11 buah, Puskesmas pembantu 42 buah,
Posyandu 328 buah, dan rumah sakit 2 buah. Kemudian terkai dengan
masalah kesejahteraan masyarakat, pemerintah menempuh jalan
dengan melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) bagi pasangan
usia subur. Untuk tahun 1997 jumlah PUS (Pasangan Usia Subur)
di Kabupaten Jembrana sebanyak 43.694 orang dan telah mengikuti
program KB dengan menggunakan berbagai kontrasepsi sebanyak
40.037 orang (91,63 %). Jumlah ini bertambah sebanyak 1,44 %
jika dibandingkan dengan keadaan tahun 1996.
3. Agama Kemajemukan Bangsa Indonesia tidak hanya
terlihat dari sukunya saja, melainkan dari agamanya juga. Hal
ini terlihat dari keragaman agama yang berkembang di masyarakat
khususnya di Kabupaten Jembrana. Untuk tahun 1997 jumlah penduduk
yang beragama Hindu sebanyak 163.062 orang, Islam 45.142, Bhuda
565 orang, Protestan 1587 orang dan Khatolik sebanyak 2053 orang.
kembali ke atas
Pertanian
1. Tanaman Bahan Pangan Untuk mendukung kebijaksanaan pemerintah
mempertahankan swasembada pangan khususnya beras, berbagai usaha
dilakukan oleh pihak Pemda melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan.
Adapun usaha-usaha yang dilakukan adalah dengan mengatur pola
tanam, memantapkan pelaksanaan intensifikasi dan penanggulangan
pasca panen. Dari usaha tersebut untuk tahun 1997 diperoleh
hasil/produksi padi sebanyak 59.550 ton. Namun demikian kalau
dibandingkan dengan tahun 1996 produksi padi di Kabupaten Jembrana
mengalami penurunan sebanyak 9193 ton (13,4%). Berkurangnya
produksi padi ini disebabkan berkurangnya luas panen sebesar
1285 Ha (11,6%) dan sebagai akibat dari musim kemarau yang berkepanjangan.
Beda halnya dengan tanaman ubi jalar dan kacang tanah dimana
tanaman ubi jalar produksinya meningkat 80% dan kacang tanah
meningkat 31,8%.
2. Perkebunan Kalau dilihat letak geografis Kabupaten
Jembrana termauk daerah potensi perkebunan. Dari potensi wilayah
ini pemerintah melalui Dinas Perkebunan Kabupaten Jembrana melaksanakan
program intensifikasi, extensifikasi, rehabilitasi lahan kritis
dengan aneka tanaman perkebunan seperti kelapa, kopi, cengkeh,
kakao,vanili, tebu, tembako, kapok dll. Dari jenis tanaman tersebut
untuk tahun 1997 yang mengalami perubahan produksi yang sangat
mencolok adalah : tanaman kopi produksinya berkurang 70,18%,
vanili berkurang 49,01% tembakau produksinya bertambah 77,86%
dan cengkeh produksinya bertambah 69,8%.
3. Peternakan Usaha peternakan di Kabupaten Karangasem
kebanyakan masih bersifat tradisional dan sambilan. Untuk tahun
1997 jenis ternak yang mengalami perubahan jumlah yang mencolok
hampir tidak ada. Namun demikian jumlah ternak babi yang dipotong
bertambah 13,42 % dan kambing bertambah 44,5%.
4. Perikanan Kabupaten Jembrana dengan jumlah
pantainya yang membentang dari ujung Barat sampai ke timur sangat
memungkinkan masyarakat untuk membuka lapangan kerja di sub
sektor perikanan sebagai nelayan. Disamping sebagai nelayan
di laut kegiatan perikanan di Karangasem juga dilakukan di darat
seperti tambak, sawah sebai mina padi, kolam dan perairan umum.
Kegiatan perikanan yang menonjol di Kabupaten Karangasem adalah
perikanan laut dan bdi daya tambak. Untuk tahun 1997 produksi
ikan laut bertambah 14518 ton (94,30%) dan budi daya tambak
berkurang 4,33 % dibandingkan tahun 1996. kembali ke atas
Industri Listrik dan Air Minum
1. Industri Jumlah industri di Kabupaten Karangasem relatif
kecil dibandingkan dengan Kabupaten lainnya di Bali yaitu hanya
2022 buah terdiri dari industri kerajinan rumah tangga 4614
buah.
2. Listrik dan Air Minum Sejalan dengan berkembangnya
teknologi dan perekonomian maka kebutuhan akan listrik dan juga
air semakin dirasakan semakin mendesak. Hal ini dapat dilihat
dari bertambahnya jumlah pelanggan listrik maupun air minum
setiap tahunnya. Untuk tahun 1996 jumlah pelanggan listrik 30.530
pelanggan. Jumlah ini meningkat 3,011 pelanggan (10,94%) dibandingkan
dengan tahun 1995. Dan untuk pelanggan air minum tahun 1997
berjumlah 10.059 pelanggan. Jumlah ini meningkat 1324 pelanggan
(15,16) dibandingkan tahun 1996. kembali ke atas
Angkutan dan Parpostel
1. Sarana Jalan Kondisi dan panjang jalan yang ada sangat mempengaruhi
kelancaran perekonomian suatu daerah terutama untuk kelancaran
transportasinya. Untuk tahun 1997 panjang jalan di Kabupaten
Jembrana 881,401 km dengan kondisi baik 200,909 km (22,79%),
kondisi sedang 324,08 km (36,77%) dan kondisi rusak 356,412
km (40,44%).
2. Pos dan Telekomunikasi Dengan semakin berkembangnya perekonomian
suatu daerah dituntut adanya sarana komunikasi yang canggih,
cepat dan terpercaya baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun
luar negeri. Untuk memenuhi harapan tersebut pemerintah telah
membangun prasarana berupa Kantor Pos dan Telkom. Untuk tahun
1996 banyaknya surat yang dikirim oleh kantor pos Kabupate Jembrana
290.914 buah. Jumlah ini meningkat sebanyak 33.621 (13,07 %)dibanding
tahun 1995. Dan begitu pula jumlah Pelanggan telpon di Kabupaten
Jembrana tahun 1996 sebanyak 2907 orang. Jumlah ini meningkat
453 orang (18,46%).
3. Pariwisata dan hotel Berkembangnya pariwisata
dan hotel saat ini sangat menjanjikan keuntungan bagi negara
yang sedang berkembang seperti Indonesia. Hal ini juda dialami
oleh beberapa Kabupaten di Bali. Perkembangan sektor pariwisata
dan hotel yang ada di Kabupaten Jembrana hingga tahun 1997 ternyata
masih belum dapat dikatakan lumayan dibandingkan dengan kabupaten
lainnya di Bali. Hal ini terlihat dari jumlah tamu domestik
yang berkunjung ke Kabupaten Jembrana masih relatif kecil. Dari
beberapa obyek wisata yang ada di Kabupetan Jembrana seperti
Taman Wisata Bali Barat, untuk tahun 1997 jumlah tamu domestik
yang berkunjung hanya 77149 orang, dan tamu asing 18512 orang.
Kendati tidak terlalu banyak jumlah ini mengalami peningkatan
33392 orang(76,3%) untuk tamu domestik dan untuk tamu asing
berkurang 3661 (16,51%). kembali ke atas
Keuangan dan Harga-harga
1. Perbankan Untuk tahun 1997 jumlah dana yang tersedia pada
beberapa bank yang beroperasi di Kabupaten Jembrana sebayak
454,382 milyar yang terdiri dari deposito 90,704 milyar, giro
39,408 milyar, tabanas 43,304 milyar dan tabungan lain 280,966
milyar. Disamping itu jumlah dana yang dapat disalurkan lewat
kredit sebanyak 732,12 milyar terdiri dari KIK 2138 ilyar, KMKP
0,476 milyar dan Kredit biasa sebesar 729,506 milyar.
2. Koperasi Koperasi sebagai soko guru perekonomian
telah banyak berperan aktif di dalam mendukung perekonomian
Kabupaten Jembrana. Untuk tahun 1997 jumlah koperasi yang ada
di Kabupaten Jembrana sebanyak 69 buah terdiri dari 9 KUD dan
non KUD 60 buah dengan jumlah anggota 36 710 orang. Jumlah anggota
ini mengalami peningkatan sebesar 2697 orang (7,93%) dibanding
dengan tahun 1996.
3. Harga-harga Untuk tahun 1997 nampaknya indeks
harga eceran 9 jenis bahan pokok di Kabupaten Jembrana 6 jenis
mengalami peningkatan dan 2 jenis mengalami penurunan dan satu
jenis tidak mengalami perubahan. Adapun yang mengalami perubahan
adalah :
a. Beras meningkat : 38,03 %
b. Minyak goreng meningkat 234,23%
c. Gula pasir meningkat 120,90%
d. Textil meningkat 45,18%
e. Sabun cuci meningkat 21,92%
f. Batik meningkat 97,14%
g. Ikan asin menurun 41,30%
h. Garam menurun 239,60% kembali ke atas
PDRB
Perhitungan Domestik Regional Bruto adalah salah satu cara untuk
mengetahui tingkat kemakmuran suatu daerah. Perhitungan PDRB
ini didasarkan atas harga berlaku dan harga konstan. Untuk mengetahui
struktur ekonomi suatu daerah, tolok ukur yang dipakai adalah
PDRB atas dasar harga berlaku. Tahun 1996 struktur ekonomi Kabupetan
Jembrana masih bertumpu pada sektor pertanian. Walaupun demikian
ternyata peranan sektor pertanian tadi terlihat semakin berkurang.
Hal ini ditunjukkan oleh distribusi PDRB atas dasar harga berlaku
dari tahun 1993 hingga tahun 1996 semakin berkurang. kembali
ke atas